Cara Tepat dan Bijak Beri Pujian Pada Anak, Pahami Yuk

Mom

Bagikan:

Bagikan ke Facebook
Bagikan ke Whatsapp
Salin LinkSalin Tautan
ibu yang memuji anak

ibu yang memuji anak

Siapa sih yang tidak senang dipuji?

Pujian seringkali diartikan sebagai bentuk apresiasi, namun apakah pujian yang terkadang diberikan pada anak-anak sudah benar? Atau malah justru bisa berdampak tidak baik pada diri anak? 

Nah, untuk lebih jelasnya yuk pahami cara tepat dan bijak beri pujian pada anak.

 

1. Pujilah Anak dengan Spesifik

Pujilah anak secara spesifik atau tepat sasaran.

Misalnya, "Wah...gambar pemandangan yang kamu buat bagus sekali".

Hal itu membantu si kecil jadi lebih tahu apa kelebihan yang mereka miliki

 

2. Pujilah Anak dengan Tulus

Ayah dan Bunda perlu mengetahui waktu yang tepat untuk memuji anak Anda.

Tunjukkan ketulusan orang tua agar tidak ada keraguan pada diri anak.

Gunakan pemilihan kata, body language dan ekspresi yang tepat ya.

 

3. Pujilah Prosesnya Bukan Hasilnya

Pujilah anak tentang bagaimana proses dan usaha yang telah dijalani si kecil.

Hal itu dimasukkan agar anak merasakan bahwa usahanya dihargai dan bisa jadi pemacu semangat bagi anak untuk berbuat lebih baik lagi.

 

4. Pujilah dengan Menatap Mata Anak

Bagaimana Ayah atau Bunda memberi pujian kepada anak sangatlah penting dibanding suara yang Parent ucapkan.

Gunakan nada suara yang hangat dan penuh rasa sayang, dan jangan lupa untuk lakukan kontak mata.

Jika memungkinkan, posisikan wajah Parents menghadap ke wajah anak, interaksi ini yang dapat meningkatkan rasa percaya diri pada anak.

 

Selain itu, memberikan pujian atau bertepuk tangan untuk apa yang dilakukan anak juga perlu diingat beberapa do’s dan don’ts, seperti :

 

- Pujian yang terlontar, “Kamu menendang bola sangat keras dan kamu pemain belakang yang hebat” jauh lebih baik dan berarti daripada mengatakan kamu pemain bola yang hebat.

 

- Pujian spesifik jauh lebih baik dan membantu anak mengidentifikasi kemampuan khusus mereka. Kapanpun memungkinkan, secara spesifik katakan, “Bunda suka cara kamu mewarnai tiap sudut gambar” atau “Kombinasi warna yang kamu pilih bagus.”

 

- Pujian deskriptif seperti ini membuat anak mengerti kenapa ia mendapat pujian. Ketika tindakan sesuai dengan pujian, anak bisa membedakan antara pujian palsu dan yang sesungguhnya. Lagi pula, anak tidak butuh pujian untuk tiap hal yang dilakukan.

 

- Dorong aktivitas baru. Puji anak karena ia mau mencoba hal baru, seperti belajar mengendarai sepeda atau mengikat tali sepatu, dan tidak takut melakukan kesalahan.